Para pro zionis membela Israel dengan mengatakan bahwa negara Yahudi sudah menawarkan two-state solution kepada Palestina — meskipun sebenarnya itu omong kosong — namun tawaran yang tampak sebagai solusi damai itu ditolak Palestina.
Penolakan Palestina itu dijadikan senjata oleh para pro-zionis untuk menyerang Palestina yang tidak mau menerima tawaran baik.
Orang Palestina mengatakan ini tanah kami, kami pemiliknya, kami tidak mau berbagi dengan siapapun!
Kemudian para pro zionis berteriak mengutuki rakyat Palestina karena menolak “tawaran mulia” Israel zionis dan dikecam sebagai orang yang tidak tahu diuntung sudah mau dikasih tanah tapi menolak.
Lihat betapa lucu logika mereka itu, karena mengutuk dan mencela Palestina, bukan karena Palestina jahat namun karena tidak mau tanahnya dibagi-bagi.
Pro zionis dalam hal ni malah mendukung pihak yang merampok tanah (Israel) yang seolah tengah bertindak mulia ingin membagi tanah dari pihak pemiliknya (Palestina).
Lucu sekali bukan, si perampok membagi harta kepada pemiliknya, ketika si pemilik menolak, bukannya didukung malah dikutuk dan dicerca. Pro-zionis memang gila.
Coba anda berpikir orang waras mana yang mau tanah miliknya dibagi dua, dan tentu saya yakin para pro-zionis itu akan menolak keras jika tanahnya ingin diambil orang.
Sebuah ilustrasi, apabila ada segerombolan orang mendatangi rumah anda lalu mendudukinya. Mereka kuat dari segi fisik dan persenjataan, kekuataan anda tak mampu melawannya.
Kemudian gerombolan itu menetapkan kepada anda bahwa rumah ini kita bagia dua, satu bagian untuk mereka dan bagian lainnya untuk anda.
Jika begitu apakah anda akan menerima tawaran gila itu? Coba berpikir dengan kewarasan bukan karena fanatisme agama yang mendewakan Israel sebagai bangsa pilihan Tuhan.
Tentu anda tidak akan sudi berbagai rumah anda dengan orang asing tanpa melawannya, betapapun kuatnya mereka.
Itulah yang dilakukan rakyat Palestina, mereka melawan, lalu muncul Hamas sebagai bentuk perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan.
Hamas melawan perlakuan buruk yang mereka terima selama berpuluh tahun, selama pendudukan Israel banyak penderitaan mereka harus telan. Tentu jikalau anda berada pada situasi ini, anda akan melawan sang penjajah, seperti yang dilakukan pahlawan kita dulu.
Bahkan mantan perdana menteri Israel, Ehud Barak pernah mengatakan apabila ia terlahir sebagai seorang Palestina maka ia akan melawan pendudukan Israel dan menjadi teroris.
“If I were a Palestinian of the right age, I would join, at some point, one of the terrorist groups.” (Sumber: Haaretz).