Pemimpin Pemberontak Suriah Akan Membubarkan Pasukan Rezim Assad & Menutup penjara

Pemimpin pemberontak Suriah Ahmed al-Sharaa mengatakan kepada Reuters dalam pernyataan tertulisnya pada hari Rabu bahwa ia akan membubarkan pasukan keamanan rezim Bashar al-Assad yang digulingkan.

Pasukannya menyapu bersih Suriah dalam serangan kilat yang menggulingkan 50 tahun kekuasaan keluarga Assad, menggantikannya dengan pemerintahan transisi tiga bulan yang terdiri dari para menteri yang telah memerintah daerah kantong pemberontak di barat laut Suriah.

Komando militer yang berafiliasi dengan kelompoknya, yang dikenal sebagai Hayat Tahrir al-Sham, telah mengatakan mereka akan memberikan amnesti kepada wajib militer.

Dia kini juga akan “membubarkan pasukan keamanan rezim sebelumnya dan menutup penjara-penjara terkenal,” kata Sharaa dalam sebuah pernyataan yang dibagikan secara eksklusif kepada Reuters oleh kantornya.

Warga Suriah berbondong-bondong mendatangi penjara-penjara terkenal tempat rezim Assad diperkirakan menahan puluhan ribu tahanan, dengan putus asa mencari orang-orang yang mereka cintai. Beberapa telah dibebaskan hidup-hidup, yang lain diidentifikasi di antara yang tewas, dan ribuan lainnya belum ditemukan.

Sharaa, yang lebih dikenal dengan nama samaran Abu Mohammed al-Golani, juga mengatakan bahwa ia tengah menindaklanjuti kemungkinan adanya depot senjata kimia dan berkoordinasi dengan organisasi internasional untuk mengamankannya. Kelompok tersebut telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan menggunakan senjata tersebut dalam kondisi apa pun.

Ia menegaskan kembali bahwa ia akan membentuk pemerintahan teknokrat. Pemerintahan transisi saat ini akan memerintah hingga Maret 2025, menurut pernyataan kelompoknya.

Sebelumnya, Amerika Serikat mengatakan menyambut baik komentar yang dibuat oleh pemimpin pemberontak tentang pengamanan lokasi senjata kimia potensial, tetapi akan menunggu untuk melihat tindakan apa yang diambil, kata Pentagon pada hari Rabu.

“Kami menyambut baik retorika semacam ini tetapi… tindakan juga harus sesuai dengan kata-kata,” kata juru bicara Pentagon Sabrina Singh kepada wartawan.

Jatuhnya rezim Assad terjadi setelah pemberontak HTS merebut ibu kota Damaskus pada hari Sabtu, menyusul serangan cepat yang melanda sebagian besar wilayah negara itu, merebut kota-kota penting Aleppo, Homs dan Hama.

Reviews (0)

This article doesn't have any reviews yet.

Tinggalkan ulasan

Baca Lagi

Direkomendasikan

Bahasa Inggris