Paus Meresmikan Adegan Kelahiran Yesus Dengan Bayi Yang Dibungkus Kain Keffiyeh Palestina

Paus Fransiskus meresmikan adegan kelahiran Yesus tahunan di Vatikan pada hari Sabtu, yang tahun ini menampilkan bayi Yesus mengenakan keffiyeh Palestina.

Adegan tersebut, yang dibuat oleh seniman Palestina dari  Betlehem,  menampilkan Bintang Betlehem dengan tulisan Latin dan Arab: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi serta kebaikan hati semua manusia.” Adegan tersebut juga menampilkan figur Keluarga Kudus yang diukir dari kayu zaitun.

Keffiyeh adalah penutup kepala dan wajah tradisional yang dikenakan oleh banyak orang di Timur Tengah. Keffiyeh Palestina dipandang sebagai simbol nasional dan merupakan lambang perjuangan melawan pendudukan Israel.

Adegan kelahiran Yesus ini diselenggarakan bersama Komite Kepresidenan Palestina untuk Urusan Gereja, Kedutaan Besar Palestina untuk Vatikan, dan Universitas Dar Al-Kalima bekerja sama dengan Pusat Beitcharilo.

Paus Fransiskus juga didampingi oleh Ramzi Khouri, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina dan kepala Komite Kepresidenan Palestina untuk Urusan Gereja.

Paus juga memberikan bintang Betlehem kepada dua anak Palestina, yang mewakili komite, yang dipandang sebagai pengingat penderitaan yang sedang dihadapi anak-anak Palestina .

Setelah pertunjukan kelahiran Yesus, diadakan misa untuk perdamaian dan gencatan senjata di Palestina di Kapel Angeli. Misa tersebut dipimpin oleh Ibrahim Faltas, Wakil Wali Tanah Suci, bersama dengan Pastor Ibrahim Shomali dan Monsignor Marco.

Paus Fransiskus telah vokal mengenai perang Israel saat ini di Gaza dan menyerukan diakhirinya serangan itu.

“Cukup perang, cukup kekerasan! Tahukah Anda bahwa salah satu industri yang paling menguntungkan di sini adalah produksi senjata? Untung dari pembunuhan. Cukup perang!” katanya di acara tersebut.

“Saat mata kami berkaca-kaca, kami memanjatkan doa untuk perdamaian, agar perdamaian dapat merajalela di seluruh dunia, dan bagi semua orang yang dikasihi Tuhan.”

Paus baru-baru ini menjadi sasaran tokoh pro-Israel setelah menyerukan penyelidikan apakah perang Israel di Gaza merupakan genosida. Ia juga mengecam kematian anak-anak di wilayah Palestina dan serangan Israel terhadap gereja di Gaza.

Reviews (0)

This article doesn't have any reviews yet.

Tinggalkan ulasan

Baca Lagi

Direkomendasikan

Bahasa Inggris