OmNagib.Online – Penipuan melalui WhatsApp sudah menjadi hal yang cukup sering kita dengar. Sayangnya, meski banyak yang sudah tahu, para pelaku terus berinovasi dengan modus-modus baru untuk menipu kita. Dengan berbagai skenario yang dirancang, mereka berusaha keras menguras uang kita atau bahkan mendapatkan data pribadi yang sangat berharga. Modus-modus penipuan ini pun tidak hanya terbatas pada WhatsApp saja, tetapi juga merambah aplikasi lain seperti email dan Telegram. Jadi, kamu harus semakin hati-hati!
Salah satu cara yang sering dilakukan oleh para penipu adalah mengirimkan file APK secara acak ke banyak akun WhatsApp. File tersebut biasanya mengandung aplikasi berbahaya yang jika diunduh, dapat menyebabkan kerugian besar. Dan kalau kamu pikir ini hanya terjadi di WhatsApp, kamu salah! Penipuan juga bisa terjadi lewat Telegram dan bahkan email. Berikut ini adalah beberapa modus penipuan yang semakin canggih dan perlu diwaspadai:
1. Pemberitahuan Pajak Palsu
Biasanya, penipu akan mengirimkan email dengan format yang tampak resmi seolah-olah dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Mereka mengirimkan surat peringatan pajak dan menyertakan link yang mengarah ke situs phishing untuk mencuri data pribadi. Kalau kamu menerima email seperti ini, pastikan untuk menghubungi DJP melalui kontak resmi, ya!
2. Modus Kurir: Paket yang Tak Pernah Sampai
Penipu juga kerap menyamar sebagai kurir, seperti yang baru-baru ini ditemukan di Telegram. Mereka mengaku dari J&T dan mengirimkan file apk dengan tulisan “LIHAT FOTO PAKET”. Jika kamu mengunduhnya, data pribadi dan saldo di rekening bank bisa hilang dalam sekejap!
3. Undangan Pernikahan Palsu
Siapa yang tidak senang mendapat undangan pernikahan? Nah, modus yang satu ini memanfaatkan hal itu. Penipu akan mengirimkan file apk berjudul “Surat Undangan Pernikahan Digital” dengan ukuran sekitar 6,6 MB. Kalau kamu penasaran dan membuka file tersebut, bisa jadi itu adalah pintu masuk bagi aplikasi jahat yang mencuri data pribadi kamu.
4. Surat Tilang Palsu
Pernahkah kamu menerima pesan yang mengklaim kamu mendapatkan tilang? Penipu juga memanfaatkan situasi ini dengan mengirimkan file apk berjudul “Surat Tilang-1.0 apk”. Tentu saja, file ini tidak ada hubungannya dengan tilang asli, melainkan berfungsi sebagai alat untuk mencuri data kamu.
5. Nama MyTelkomsel yang Disalahgunakan
Penipu juga tidak segan-segan mencatut nama besar seperti MyTelkomsel. Mereka akan mengirimkan pesan yang meminta kamu mengklik file apk dan memberikan izin untuk mengakses berbagai aplikasi, foto, video, SMS, dan bahkan akun layanan perbankan digital atau fintech kamu.
6. Pengumuman Bank Palsu
Modus lainnya adalah mengirimkan pesan yang mengklaim ada perubahan tarif transaksi dan transfer bank. Dalam pesan tersebut, mereka akan meminta kamu membuka link yang tampaknya sah. Jangan mudah tertipu! Link tersebut sebenarnya akan mengarahkan kamu ke situs palsu yang bertujuan mencuri data pribadi.
7. Undangan Video Call Sex (VCS)
Modus penipuan yang satu ini sangat meresahkan. Penipu akan mengirimkan pesan yang mengundang kamu untuk melakukan video call seks (VCS). Selain meresahkan, modus ini sering digunakan untuk memeras korban dengan ancaman penyebaran video.
8. Kuras Rekening dengan QR Code
QR Code memang mempermudah berbagai transaksi, tapi ternyata penipu juga memanfaatkannya. Mereka mengirimkan QR code yang ketika dipindai akan membawa kamu ke website palsu. Di sana, mereka akan mengumpulkan informasi pribadi kamu yang bisa dimanfaatkan untuk menguras rekening atau melakukan penipuan lainnya.
Apa yang Harus Kamu Lakukan?
Tentu saja, yang pertama adalah selalu berhati-hati! Jangan mudah mengklik link atau mengunduh file yang tidak jelas asal-usulnya, bahkan jika itu datang dari nomor yang tampak terpercaya. Pastikan juga untuk selalu memeriksa keaslian informasi melalui saluran resmi, dan kalau merasa ragu, sebaiknya tanyakan kepada orang yang lebih berpengalaman.
Penipuan melalui aplikasi chat dan email ini memang semakin canggih, tapi jika dengan kewaspadaan dan pengetahuan, kamu bisa terhindar dari jebakan-jebakan tersebut. Ingat, lebih baik berhati-hati daripada menyesal di kemudian hari.
Tetap waspada dan jangan biarkan dirimu menjadi korban.