Sering kita mendengar frasa Logical Fallacy (Kesesatan Logika) dalam diskusi dan perdebatan, dimana yang berpartisipasi dalam debat tersebut mengeluarkan argumen yang langsung dilabeli sebagai logical fallacy oleh lawan debatnya.
Namun apa sih sebenarnya Logical Fallacy itu?
Apakah anda belum mengetahui pengertian dari Logical Fallacy, berarti anda mendarat di halaman yang tepat karena anda akan mendapatkan penjelasan super mudah dalam bahasa awam yang tidak akan menyulitkan kepala anda untuk memahaminya. Langsung saja.
Pengertian Logical Fallacy (Kesesatan Logika)
Logical Fallacy adalah pendapat menyesatkan yang muncul saat seseorang menghadirkan argumen tidak valid atau maksud yang tidak relevan tanpa menghadirkan bukti untuk menopangnya.
Sering kali logical fallacy dilakukan saat seseorang berusaha membujuk pihak lain. Dalam bujukannya itu logical fallacy terdengar valid, orang yang lengah bisa termakan bujukannya.
Kesalahan logika menghasilkan ketidakcocokan antara kesimpulan dengan maksud atau ide yang disampaikan, hasilnya penerima argumen yang cerdas menjadi ragu terhadap informasi yang disampaikan.
Karena memang asal kata Fallacy adalah Fallacia yang merupakan bahasa latin yang berarti deceit dalam bahasa Inggris.
Dan deceit jika di artikan ke dalam bahasa Indonesia berarti penipuan atau tipu muslihat.
Dengan begitu, argumen bernuansa logical fallacy adalah tidak benar dan berpeluang menipu pendengarnya.
Jadi fallacy adalah argumen cacat yang menggunakan argumen buruk atau memang sengaja untuk menipu.
Efeknya adalah menghasilkan pemahaman yang salah dan mengalihkan fokus diskusi ke topik yang tidak berhubungan.
Meskipun argumen logical fallacy disajikan dengan sangat meyakinkan dan solid, namun jelas sekali sangat palsu.
Namun bukan berarti setiap orang yang melakukan logical fallacy karena sengaja ingin menipu, ada yang melakukannya tanpa sengaja dan tidak bermaksud jahat hanya karena ketidaktahuan semata.
Selain itu, kesalahan logika berimbas negatif karena menggantikan kebenaran dan fakta dengan kebohongan atau penipuan.
Contoh dari logical fallacy
Contoh dari kesesatan logika dan kesalahan berpikir adalah:
- Ad hominem
- Red herring
- Appeal to popularity
- Hasty generalization
- Sliperry slope
- Appeal to emotion
- Straw man
- Appeal false authority
- Dan circual reasoning.
- Burden of proof.
Ad Hominem
Kesalahan logika yang sering ditemukan adalah Ad Hominem dimana seseorang menyerang pribadi dari pihak yang membawa kebenaran atau fakta, bukan menyerang argumennya.
Contoh
Kamu itu cuma pengangguran mana mungkin kamu tahu soal ekonomi.
Ket: Mengenai status seseorang tidak relevan dengan argumen ia sampaikan. Yang harus dilawan adalah argumennya, bukan menjatuhkan pribadinya.
Red Herring
Red herring adalah pengalihan isu atau perhatian sehingga isu utama terlupakan. Ini merupakan bentuk logical fallacy yang juga sering ditemukan.
Contoh.
Seorang pejabat yang diduga melakukan korupsi dana bantuan desa, ketika dinterogasi oleh KPK, alih-alih membantah tuduhan korupsi, si pejabat itu malah memamerkan semua jasa yang pernah dilakukan selama menjabat. Ia berharap petugas KPK melupakan topik utama yakni dugaan korupsi, dan mengganti perhatian menjadi jasa-jasa si pejabat.
Ket: Semua jasa orang tersebut tidak relevan dengan kasus yang menjeratnya, seharusnya ia membuktikan dirinya tidak bersalah, bukan menjelaskan segala jasanya sebagai pengalihan isu.
Appeal to Popularity
Merupakan logical fallacy karena meyakini sebuah kebenaran karena banyak orang meyakini kebenaran itu. Atau meyakini sesuatu pasti bagus karena banyak yang menggunakannya.
Contoh
Kita harus membeli mobil warna hitam karena banyak orang menggunakan mobil berwarna hitam.
Ket: Banyaknya orang menggunakan atau mempercayai sesuatu bukan berarti benar. Karena kebenarannya tidak berhubungan dengan jumlah orang yang meyakininya.